Sabtu, 11 April 2015

Penerapan pembelajaran Atletik di Sekolah tingkat Menengah Pertama


Organ Luar Pada Manusia ( Telinga )



Organ Luar Pada Manusia
Telinga
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis)
Bagian telinga
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam.
Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagai otitis Eksterna. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula)
Telinga luar dan kebudayaan
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/39/Pierced_earlobe.jpgWalaupun bagian daun telinga tidak begitu penting, bagian ini sering digunakan untuk memperbaiki tampilan wajah. Dalam masyarakat Barat, telinga yang terlalu besar dan terlihat tidak simetris akan memperburuk penampilan. Bedah pertama untuk mengatasi hal ini dipublikasikan pada 1881.
Telinga juga menjadi tempat perhiasan selama ribuan tahun, terutama dengan menindik telinga. Dalam beberapa kebudayaan, perhiasan tersebut ditempatkan untuk menarik dan memperbesar daun telinga. Kebudayaan ini masih ditemukan di Indonesia, yakni pada suku Dayak di Kalimantan.                                                                  
             Tindik telinga.

Telinga tengah
Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media
Teknik menghafal 3 macam tulang pendengaran supaya tidak terbalik,sbb : 3 tulang pendengaran adalah martil, landasan dan sanggurdi. Tekniknya adalah perhatikan huruf belakang setiap nama tulang pendengaran, dan samakan dengan huruf depan nama yang berikutnya (Marti(l), (l)anda(san), (san)ggurdi) yang penting kita tau huruf depan /kata depannya ,,, (Graciella Eunike Satriyo.Sanjose,Bali 2011)
Telinga dalam
Pendengaran
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Cochlea-crosssection.png/250px-Cochlea-crosssection.pngPotongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang pada tengah diagram.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.

Organ Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat Indra Pengatur Keseimbangan atau organ Vestibular. Bagian ini secara struktural terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular. Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran,.
Ear popping pengaruh setelah olahraga
Telinga anda berbunyi setelah olah raga angkat berat, jangan takut itu juga dari bagian olah raga. Saat anda melakukan olahraga yang berat dalam waktu yang lama rongga telinga akan mendapat tekanan yang lebih tinggi sehingga rongga telinga akan terasa seperti tersumbat. Dan untuk menguranginya anda bisa mencoba menguap.

Sejarah Tugu Proklamasi Dan Rumah Persinggahan Soekarno


Tugu Proklamasi (Monumen Kebulatan Tekad)
1.      Sejarah
Tugu Proklamasi atau dikenal dengan sebutan Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok ini berupa sebuah tugu dengan teks Proklamasi pada dinding depannya. Menyangga bola bertulis 17 Aug 1945 yang menjadi landasan tangan mengepal lambang bulatnya tekad. Disekeliling tugu ada tugu bintang dan tugu bendera merah putih. Dibelakang tugu ada dinding beton dengan relief yang menggambarkan peristiwa di sekitar Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, utamanya terkait dengan apa yang kemudian dikenal dengan nama peristiwa Rengasdengklok.
Lokasi Monumen Kebulatan Tekad ini sebelumnya merupakan markas PETA (Pembela Tanah Air). Ditempat inilah Soekarno dan Hatta diminta oleh para pemuda untuk mempercepat proklamasi, namun mereka menolak.
Monumen Kebulatan Tekad menjadi saksi bahwa pada 16 Agustus 1945, sehari sebelum proklamasi kemerdekaan, sudah dilangsungkan upacara pengibaran bendera merah putih ditempat ini.
Monumen kebulatan Tekad dibangun pada tahun 1950 telah menghabiskan dana/biaya sebesar Rp. 17.500 pada masanya. Yang membangun monumen tersebut adalah kapten Suryana, Raden Masrin, Baratam, dan Dulhamad (seorang pejuang).
Dulhamad telah dipercaya untuk mengurusi monumen Kebulatan Tekad selama masa mengabdinya sebagai pejuang. Dan sekarang Monumen tersebut diurusi oleh anak dan para cucu dari Dulhamad.

2.      Luas wilayah
Area dari Tugu Proklamasi memiliki luas wilayah ±55 meter X 3 Meter

3.      Sarana dan prasarana
Disekitar Tugu Proklamasi atau Monumen Kebulatan Tekad, terdapat taman dan pendopo.
4.      Kegiatan
Tugu Proklamasi merupakan sebagai tempat untuk mengenang para pejuang Indonesia yang telah memerdekaan Kedaulatan, maka dari itu setiap pengunjung yang datang ke tempat ini mereka hanya ingin tahu sejarah dari Tugu Proklamasi  tersebut, melalui penelitian, observasi, karya ilmiah, dan lain sebagainya untuk mendapatkan sebuah informasi yang mereka butuhkan.

5.      Pengunjung
Karena tempat ini sebagai tempat bersejarah, jadi pengunjung yang datang dari kalangan pelajar, mahasiswa, pejabat daerah sampai pejabat Negara pun pernah mengunjungi Tugu Proklamasi. Tidak hanya itu kalangan artis pun pernah mengunjungi Tugu Proklamasi untuk berlibur dan mencari informasi.

Tugu Proklamasi/Monumen Kebulatan Tekad erat kaitanya dengan rumah babah Djiaw Kie Siong. Yang kami peroleh informasinya dari bapak Indris selaku pengurus dari Monumen Kebulatan Tekad, dan berhasil kami temukan lokasi rumahnya beberapa saat kemudian. Rupanya untuk alasan keamanan, Soekarno dan Hatta dikawal Pergi menuju kesebuah rumah yang agak terpisah dari rumah-rumah lain yang berada di dekat sungai citarum. Rumah ini dimiliki oleh (alm) babah Djiaw Kie Siong. Bung Karno dan Hatta minta izin untuk bermalam di rumah tersebut, ada hal unik menurut penuturan Ibu Iin cucu dari Babah Djiaw yang beliau ceritakan pada kami, Katanya, kong (sebutan orang Cina) ini belum tahu bahwa Soekarno dan Hatta Adalah calon Presiden. Selama rumah kong dikerumungi orang luar dari Jakarta maka keluarga kong mengungsi kerumah saudaranya, sampai Merdeka di gemuruhkan kong pun belum tahu.
Di rumah persinggahan inilah Bung karno menulis teks Proklamasi bersama Bung Hatta. Bung Karno membawa Fatmawati dan anak pertamanya Guruh Soekarno Putra.
Pada 1957, rumah tersebut dipindahkan ke lokasi yang sekarang ini karena terancam abrasi sungai Citarum.
Diatas sebuah meja di rumah babah Djiaw Kie Siong terdapat buku tamu dan beberapa buah foto koleksi keluarga. Dirumah Babah Djiaw Kie Siong ada replica tempat tidur yang pernah dipakai oleh bung karno untuk beristirahat pada peristiwa Rengasdengklok. Tempat tidur yang asli telah dibawa atas perintah Mayor Jendral Ibrahim Adjie, yang ketika itu menjabat sebagai Panglima Divisi Siliwangi, untuk ditempatkan di Museum Tentara di Bandung.