PENGERTIAN PEREGANGAN (STRETCHING)
Pada saat akan memulai suatu aktifitas olahraga, stretching (peregangan)
atau lebih dikenal orang dengan istilah pemanasan (warm-up) ini sangat
diperlukan. Stretching adalah
bentuk dari penguluran atau peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangant rentan terjadi.
bentuk dari penguluran atau peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangant rentan terjadi.
MANFAAT MELAKUKAN PEREGANGAN (STRETCHING)
Terdapat beberapa manfaat apabila
seseorang melakukan gerakan peregangan sebelum memulai aktifitas olahraga,
diantaranya dapat dijelaskan di bawah ini:
- Meningkatkan suhu (temperature) tubuh beserta jaringan-jaringannya.
- Menaikkan aliran darah melalui otot-otot yang aktif.
- Meningkatkan detak jantung sehingga akan mempersiapkan bekerjanya system cardiovascular (jantung dan pembuluh darah).
- Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
- Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintahkan gerakan tubuh.
- Memudahkan otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara lebih cepat dan efisien.
- Meningkatkan kapasitas kerja fisik.
- Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
- Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang (meregang).
- Terjadi peningkatan kondisi secara psikologis.
- Mengurangi dampak cedera.
1. TIPE-TIPE GERAKAN PEREGANGAN (STRETCHING)
a. Peregangan aktif
Peregangan
aktif (active stretching) dilakukan dengan menggunakan otot-otot anda
tanpa mendapatkan bantuan dari kekuatan eksternal. Satu contoh peregangan aktif
ini: Berdiri tegak lurus dan secara perlahan-lahan mengangkat salah satu kaki
ke arah sudut 45 derajat. Peregangan aktif ini penting karena akan membangun
kelenturan otot secara aktif, yang mana telah diketahui memiliki korelasi yang
lebih tinggi dengan prestasi olahraga dibandingkan peregangan pasif.
Kelemahan-kelemahan utama dari peregangna aktif ini adalah bahwa peregangan ini
dapat menginisiasi stretch reflex, serta mungkin saja peregangan ini menjadi
tidak efektif dikarenakan adanya gangguan-gangguan tertentu pada tubuh anda dan
juga adanya cedera seperti keseleo yang akut, peradangan atau patah tulang
(retak tulang).
b. Peregangan Dinamis
Peregangan
dinamis adalah gerakan peregangan yang dilakukan dengan melibatkan otot-otot
dan persendian, gerakan peregangan ini dilakukan secara perlahan dan terkontrol
dengan pangkal gerakannya adalah pangkal persendian. Kunci dan penekanan pada
peregangan ini adalah pada cara garakannya yang dilakukan secara perlahan dan
terkontrol tersebut. Adapun yang dimaksud dengan gerakan perlahan, yaitu
dilakukan dengan cara yang halus dan tidak menghentak-hentak. Sedangkan gerakan
yang terkontrol, artinya gerakan yang dilakukan hingga mencapai seluas ruang
gerak dari persendian yang dikenai latihan.
Sasaran
peregangan dinamis adalah untuk memelihara dan meningkatkan kelentukan
persendian, tendon, ligament dan otot. Adapun perbedaan yang terjadi antara
peregangan statis dan dinamis, terutama pada saat melakukan gerakanny dan
sasaran yang dikenai dalam latihan. Gerakan pada peregangan statis setelah
mencapai rasa nyeri (tidak nyaman) dipertahankan dalam beberapa waktu,
sedangkan pada peregangan dinamis adalah sebaliknya. Yaitu diregang-regangkan
sacara aktif seluas ruang gerak persendian yang dilatihkan. Sasaran pada
peregangan statis adalah kelenturan (elastisitas otot), sedangkan peregangan
dinamis adalah kelentukan persendian.
c. Peregangan pasif
Peregangan pasif (passive
stretching) merupakan suatu tehnik peregangan di mana anda dalam keadaan
rileks dan tanpa mengadakan kontribusi pada daerah gerakan. Malahan, kekuatan
(tenaga) eksternal dapat dibangkitkan oleh alat baik dengan cara manual maupun
mekanis. Di antara manfaat yang dapat diperoleh dari peregangan pasisf tersebut
adalah:
·
Tehnik ini efektif apabila otot
agonist (yaitu otot utama yang berperan dalam gerakan yang terjadi) dalam
kondisi yang terlalu lemah untuk menerima respon gerakan.
·
Tehnik ini efektif apabila
percobaan-percobaan tidak berhasil untuk menghalangi otot-otot yang ketat
(otot-otot antagonist).
·
Arah lamanya waktu melakukan
peregangan dan intensitasnya dapat diukur.
·
Dapat memajukan kekompakan tim bilamana peregangan tersebut dilakukan
bersama-sama dengan atlet lainnya.
Kelemahan utama
dari peregangan pasif adalah resiko adanya rasa sakit maupun mengalami
luka-luka (cedera) yanglebih besar, apabila teman anda mempergunakan tenaga
eksternal secara tidak tepat. Selanjutnya, tehnik ini dapat menimbulkan adanya
stretch reflex, apabila pergangan tersebut dilakukan dengan cepat, serta
meningkatnya kemungkinan terjadi cedera (luka) karena adanya perbedaan yang
lebih besar di antara daerah peregangan aktif dan pasif. Tetapi pemakaian tehnik
ini dapat juga membangun kelenturan aktif anda.
d. Peregangan Balistik
Peregangan balistik menurut
Bowers dan Fox (1992: 245) bentuknya sama dengan senam calisthenics, yaitu
bentuk dari peregangan pasif yang dilakukan dengan cara gerakan yang aktif.
Cirri-ciri dari peregangan balistik adalah dilakukan secara aktif dan
gerakannya dipantul-pantulkan artinya, gerakan otot yang sama dan pada
persendian yang sama dilakukan secara berulang-ulang. Contoh ; gerakan mencium
lutut yang dilakukan berulang ukang, dengan pososo duduk kedua tungkai lurus
kedepan, dan saat kedua tangan berusaha meraih kedua ujung kaki lutut harus
tetap menempel dilantai. Gerakan mencium lutut di entul-entul dari perlahan
menjadi cepat, dengan luas ruang gerak persendian pungung kira-kira hanya
mencapai 80% saja, berikut ini disijikan beberapa contoh gambar gerakan latihan
untuk meningkatkan fleksibilitas dengan cara peregangan stretching balistik.
e. Peregangan Statis
Peregangan statis adalah gerakan
peregangan pada otot-otot yang dilakukan perlahan-lahan hingga terjadi
ketegangan dan mencapai rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada otot tersebut.
Untuk selanjutnya posisi pada rasa tidak nyaman tersebut dipertahankan untuk
beberapa saat. Adapun lama waktu menahan posisi tidak nyaman tersebut 20-25
detik. Sasaran peregangan statis adalah untuk meningkatkan dan memelihara
kelenturan (elastisitas otot yang direngangkan).
Langkah-langkah peregangan
statis:
a)
Regangkan otot secara
perlahan-lahan tanpa kejutan
b)
Segera terasa regangan pada otot,
berhentilah sebentar kemudian lanjutkan sampai agak sakit, berhenti lagi,
lanjutkan regangan sampai sedikit melewati titik/limit rasa saki. Bukan sampai
terasa sakit/ekstrim
c)
Pertahankan sikap terakhir ini
selama 20-25 detik
d)
Seluruh anggota tubuh rileks
terutama otot-otot antaginisnya (yang diregangkan), agar gerak sendi mampu
untuk meregang lebih luas
e)
Bernafaslah terus, jangan menahan
nafas
f)
Selesai mempertahankan sikap
statis selama 20-25 detik kembalilah ke sikap sempurna secara perlahan-lahan,
tidak mengejut, agar ototnya tidak berkontraksi.
f. Contrax Relax Stretching
Contract relax stretchingmerupakan salah satu teknik dalam proprioceptive
neuromuscular fascilitation(PNF) yang melibatkan kontraksi isometric dari
otot yang mengalami spasme/ketegangan yang diikuti fase relaksasi kemudian
diberikan stretchingsecara pasif dari otot yang mengalami ketegangan
tersebut. Biasanya contract relaxstretchingditujukan pada otot-otot
mobilitas. Alasan penerapan teknik ini adalah bahwa kontraksi isometrik yang
diberikan sebelum stretchingdari otot yang mengalami ketegangan akan
menghasilkan rileksasi sebagai hasil dari autogenic inhibition. Pada contract
relaxstretching, ketika otot berkontraksi mencapai initial stretch,
maka kebalikannya stretch reflex membuat otot tersebut menjadi
relaksasi(reverse innervation), dimana relaksasi ini membantu menurunkan
berbagai tekanan dan siap untuk melakukan peregangan selanjutnya. Dengan
menggunakan metode auto stretching untuk menambah panjang otot hamstring
diharapkan terjadinya pemanjangan otot hamstring yang lebih maksimal
dibandingkan dengan contract relax stretching.
Contrax -Relax Agonist-Contract Stretching Tahan-Relax Agonis
Merupakan metode yang
digunakan untuk memperpanjang keluarnya tight muscle dan meningkatkan jangkauan
gerak pasif. Dalam teknik ini, tight muscle adalah antagonis, maka kontrak
tersebut agonis (asalkan agonis cukup kuat). Terapis meminta pasien untuk
isometrically kontrak agonis sekitar 6 detik sebelum pindah lebih jauh ke dalam
jangkauan. Melalui Penghambatan Reciprocal,
tight muscle sedang beristirahat, dan dibiarkan memperpanjang
Ok makasi untuk postingnya semoga bermanfaat bagi yang membaca
BalasHapus